Senin, 22 September 2014

Pertemuan 3

Epistomologi

Berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu). Jadi, Epistomologi adalah ilmu pengetahuan. merupakan salah satu jenis pengetahuan yang sering diperdebatkan dalam filsafat. Mempelajari tentang sumber, struktur, dan kebenaran pengetahuan. dipelajari dengan kritis, evaluatif dan normatif tentang bagaimana pengetahuan itu sendiri diperoleh oleh manusia.


Metode-metode untuk Memperoleh Pengetahuan
  • Empirisme : mendasarkan cara mendapatkan pengetahuan berdasarkan pengalaman.
  • Rasionalisme : pengetahuan berasal dari akal.
  • Fenomenalisme : pengetahuan tentang gejala. Seperti gejala sakit flu, hanya dengan gejala awal kita dapat mengetahui bahwa kita akan sakit flu. 


Sifat Epistimologi
  • Secara Kritis : selalu mempertanyakan/ menguji, pendekatan, kesimpulan yang ditarik dalam kegiatan kognitif manusia.
  • Secara Normatif : menjadi penentu tolak-ukur akan kebenaran pengetahuan.
  • Secara evaluatif : apakah suatu keyakinan atau pendapat dapat dipertanggung jawabkan kebenaran secara logis dan akurat.

Dasar dan Sumber Pengetahuan
  1. Pengalaman manusia
  2. Ingatan
  3. Penegasan tentang apa yang diobservasi (kesaksian)
  4. Minat dan rasa ingin tahu
  5. Pikiran dan penalaran
  6. Logika = berpikir tepat dan logis
  7. Bahasa = ekspresi melalui perkataan atau tulisan
  8. Kebutuhan hidup manusia (Iptek)

Struktur Ilmu Pengetahuan
Adanya dua kutub yaitu subjek (yang menyadari atau mengetahui) dan objek (yang disadari atau diketahui). Hubungan subjek dan objek inilah yang melahirkan pengetahuan.

Teori Kebenaran dalam Ilmu Pengetahuan
  1. Teori kebenaran Korespodensi : Kebenaran hanya akan terjadi jika subjek yakin bahwa objek sesuai dengan kenyataannya. Kebenaran bersifat subjektif.
  2. Teori Kebenaran Pragmatik : Kebenaran akan terjadi bila memiliki kegunaannya. contoh : piring digunakan untuk makan.
  3. Teori Kebenaran Kohersi : Kebenaran akan terjadi jika kesesuaian pendapat akan beberapa subjek terhadap objek.
  4. Teori kebenaran Kosesnsus : Kesepakatan yang disertai dengan alasan tertentu.
  5. Teori kebenaran Semantik : Kebenaran akan terjadi jika orang mengerti dengan pasti arti suatu kata.

Kebenaran

Kata Yunani kebenaran adalah aletheia. Merupakan kualitas dari suatu pernyataan atau makna pernyataan digunakan istilah benar-salah. Karena pada dasarnya merupakan perpaduan dari sistem pernyataan. Konsep, tidak dapat dinilai benar-salah, melainkan jelas atau kabur, memadai atau tidak memadai. Persepsi tidak bisa dinilai benar-salah. Yang bisa dnilai benar salah adalah orang yang mempresepsikannya.
Sebagai sifat pengetahuan, kebenaran disebut kebenaran epistemologis. Secara umum, kebenaran itu dinyatakan sebagai apa yang dipikirkan atau ungkapkan sesuai dengan kenyataan atau sesungguhnya.

Tokoh Kebenaran 
  • Plato : Kebenaran sebagai ketidaktersembunyiannya adanya itu tidak dapat dicapai manusia di dunia ini.
  • Aristoteles : Memusatkan perhatian pada kualitas pernyataan yang diungkapkan si penahu ketika ia menegaskan sebuah putusan secara afirmatif atau negatif.
  • Kaum Positivisme Logis : Kebenaran dibagi menjadi 2 
    • Kebenaran faktal : kebenaran yang diukur secara inderawi. Tidaklah mutlak tapi dianggap benar selama tidak ada alternatif lain yang menggugurkannya.
    • Kebenaran nalar : Tidak menambah pengetahuan yang ada tapi berguna untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Kebenaran yang terdapat dalam logika dan matematika. Bersifat mutlak.
  • Thomas Aquinas : Dibedakan menjadi 2
    • Kebenaran Ontologis : Kebenaran yang terdapat dalam kenyataan, entah berupa material atau spiritual.
    • Kebenaran Logis : Berada dalam akal budi si penahu tetapi sesuai dengan kenyataan.
Kedudukan Kebenaran
  • Platonis : Lebih kepada objek atau kenyataan yang diketahui.
  • Aristotelian : Subjek yang lebih mengetahui kebenaran.
  • Akhirnya berada pada relasi subjek sebagai penahu dan objek sebagai diketahui.
  • Kaum Eksistensial : Kebenaran merupakan yang secara pribadi berharga bagi subjek.
  • Kebenaran Ilmiah bersifat eksternal terhadap objek sedangkan eksistensisal bersifat internal.

Kesahihan dan Kekeliruan

  • Disesabkan karena gegabah.
  • Kegagalan dalam mengindenifikasikan bukti yang tepat.
  • Kurangnya terbuka terhadap bukti yang ada.
  • Prasangka dan bias
  • Tidak memenuhi aturan logika


Based on : materi kuliah

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Vienchen semangat :D

Unknown mengatakan...

vienchen udah bagus blognya 87 ya nilainya

Unknown mengatakan...

vienchenn skorr 9222 dehh trus berlanjut yaa :D

 

Design By:
SkinCorner