Jumat, 26 September 2014

Pertemuan 7

Filsafat manusia
Jiwa dan Badan

Manusia dari 2 aspek : badan dan jiwa. Kenapa? Karena keduanya membentuk keututhan pribadi manusia.
Bagaimana mengerti badan dan jiwa?  Bagaimana peran masing-masing dalam membentuk eksistensi manusia?


Membahas :

1)  dua aliran yang membahas badan dan jiwa secara tolak belakang :
monoisme (tubuh dan jiwa dua unsur yang terpisah membentuk eksisitensi manusia). Tiga bentuk aliran : Materialisme : materi sbg dsar sgl hal yg ada (fisikalisme). Jiwa tidak memiliki eksistensi sendiri. Identitas : perbedaan jiwa dan badan hanya pada art bukan refrensi. Idialisme : pengalaman, nilai dan makna memilii arti jika dihubungkan dengan sesuatu yang imaterial seperti jiwa.
dualisme (tubuh dan jiwa berbeda dan terpisah). Empat bentuk aliran : iteraksionsisme : hubungan timbal balik antara jiwa dan badan, okkasionalisme : ada dimensi kesepatan dimana hub. Mental dan jiwa bisa terjadi dengan campur tangan ilahi, paralelisme : badan dan jiwa berjalan secara bersama, epifenomenalisme : hub. Jiwa dan badan dari syaraf.
Tanggapan : PLATO berkata, badan dan jiwa bersifat berbeda. Badan sementara, jiwa abadi. Kelemahan materialisme : tidak dapat melihat bahwa pengalaman bersifat personal.

2) pengertian hakekat dan jiwa.

Badan Manusia
Elemen dasar yang membentuk pribadi manusia. Mekanisme gerak manusia bersifat mekanistik. Membiarakan tubuh adalah membicarakan diri (Gabriel Marcel). Hakekat manusia pada awalnya bukan terletak pada dimensi material, tapi dalam seluruh entitas yang terjadi.

Jiwa
Badan tidak memiliki apa-apa tanpa jiwa. Jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan manusia. Jiwa menyadarkan manusia siapa dirinya.

James P Pratt, ada 4 kemampuan dasar manusia : menghasilkan kualitas pengindraan, mampu menghasilkan makna dari pengindraan khusus, mampu memberi tanggapan atas pengindraan,

Agustinus : manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karena dorongan dari jiwa. Kemampuan jiwa menunjukkan bahwa manusia bukan mekanistik.
Kesimpulan : realitas manusiawi-realitas prinsipal terbentuk dari dua elemen, yaitu material dan spiritual. Badan dan jiwa artinya pembentuk eksistensi manusia. Badan manusia bukan mekanistik, tapi dinamika jiwa itu sendiri.


Manusia dengan Afektifitasnya

Membahas tentang manusia dan afektifitas. Yang membedakan manusia dengan hewan atau tumbuhan yaitu afektifitasnya. Afektifitas bukan hanya menyangkut merasa saja, tapi menyangkut hal-hal yang spiritual.

Afektifitas : 
  • Mendorong orang untuk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif
  • Yang membuat manusia sungguh-sungguh berada di dunia 
    • Kegiatan yang kompleks/rumit. buah positif afektifitas adalah cinta, sedangkan buah negatif afektifitas adalah benci.
- Agar ada afektifitas, perlu ikatan kesamaan antara subjek dan obyek.

Thomas Aquinas : Kehidupan afektif memperlihatkan cara-cara yang berbeda-beda menurut bagaimana subjek menguasai obyek. Kepadanan afektif yang berbeda-beda ini disebut hasrat jiwa.







Based on : materi kuliah

Tidak ada komentar:

 

Design By:
SkinCorner